Sabtu, 15 Oktober 2011

Universitas Indonesia


Pengantar

Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia (kanan) dan Balairung (kiri) Universitas Indonesia
Universitas Indonesia adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu yang luas. UI saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi akademik terkemuka di dunia. Sebagai universitas riset, upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, UI juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktifitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya.

UI berdiri pada tahun 1849 dan merupakan representasi institusi pendidikan dengan sejarah paling tua di Asia. Telah menghasilkan lebih dari 400.000 alumni, UI secara kontinyu melanjutkan peran pentingnya di level nasional dan dunia. Bagaimanapun UI tidak bisa melepaskan diri dari misi terkininya menjadi institusi pendidikan berkualitas tinggi, riset standar dunia dan menjaga standar gengsi di sejumlah jurnal internasional nomor satu.

Danau Kenanga Universitas Indonesia
Dengan predikat sebagai kampus terbaik negeri ini, UI secara aktif mengembangkan kerja sama global dengan banyak perguruan tinggi ternama dunia. Beberapa universitas terkemuka yang saat ini tercatat memiliki perjanjian dengan UI diantaranya adalah: Washington UniversityTokyo UniversityMelbourne UniversitySydney UniversityLeiden UniversityErasmus UniversityKyoto UniversityPeking UniversityTsinghua UniversityAustralian National University, and National University of Singapore. Selain itu, UI saat ini juga memperkuat kerjasamanya dengan beberapa asosiasi pendidikan dan riset diantaranya: APRU (Association of Pacific Rim Universities) dengan peran sebagai Board of Director,AUN (ASEAN University Network), and ASAIHL (Association of South East Asia Institution of Higher Learning).

Secara geografis, posisi kampus UI berada di dua area berjauhan, kampus Salemba dan kampus Depok. Mayoritas fakultas berada di Depok dengan luas lahan mencapai 320 hektar dengan atmosfergreen campus karena hanya 25% lahan digunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan. 75% wilayah UI bisa dikatakan adalah area hijau berwujud hutan kota dimana di dalamnya terdapat 8 danau alam. Sebuah area yang menjanjikan nuansa akademik bertradisi yang tenang dan asri.



sumber : www.ui.ac.id

Rabu, 05 Oktober 2011

Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri


Nama:
Gumilar Rusliwa Somantri
Nama Lengkap:
Prof Dr der Soz (der Sozialwissenschaften), Drs (Doktorandus) Gumilar Rusliwa Somantri
Lahir:
Tasikmalaya, 11 Maret 1963
Agama:
Islam

Jabatan:
Rektor Universitas Indonesia (UI) 2007-2011

Istri:
Dra Nenden DY W Wasita Kusumah
Anak:
1. Aisha Rasyidilla Kusuma Somantri (P/15)
2. M Damara Suksma Kusuma Somantri (L/11)
3. M Germa Kencana Kusuma Somantri (L/7)

Ayah:
Ayah Oma Soma Wiradirdja (Alm)
Ibu:
Hj. Eutik Siti Soikoh Said

Pangkat/Jabatan:
IV C/ Guru Besar
Nomor KTP:
32.77.73.1006/15993/73033896

Pendidikan:
- Tahun 1976, lulus SD Negeri I Sukaratu, Tasikmalaya
- Tahun 1979, lulus SMP Negeri I Cisayong, Tasikmalaya
- Tahun 1982, lulus SMA Negeri I Ciawi, Tasikmalaya
- Januari 1982,lulus S-1 (Drs) Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta
- Juli 1995, lulus S-3 (Ph.D) Fakultas Sosiologi, Universitaet Bielefeld, Jerman

Pelatihan/Kursus:
- Oktober 2006, mengikuti Pelatihan Kewirausahaan bagi Eksekutif Universitas Indonesia, diselenggarakan oleh Direktorat SDM UI
- Juli 2006, Pelatihan Pengembangan SDM melalui metoda 165 Emotional and Spiritual Quotient (ESQ), kelas Eksekutif ESQ Jakarta angkatan 48, ESQ 165, Jakarta
- Maret 2005, Pelatihan Self-Healing Reiki Tumo, ESQ 165, Jakarta
- Juni 2004, Kursus Akuntasi dan Manajemen Keuangan bagi Eksekutif di Lingkungan Universitas Indonesia, UI
- Februari-Juni 2000, Kursus Bahasa Jepang, Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia
- Desember 1998, Peserta Pelatihan JICA bagi Pengembangan SDM, Tokyo, Jepang, JICA.
- April-Mei 1998, Kursus Peningkatan Kemampuan Mengajar pada Perguruan Tinggi (Program PEKERTI), UI
- Maret 1997, Kursus Penggunaan Multi-Media dalam Pengajaran di Pendidikan Tinggi, AMIC, Singapura
- Januari-Maret 1993, Pelatihan Pra-Jabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil, Universitas Dipenogoro, Semarang (peserta titipan dari Universitas Indonesia).
- April-September 1991, Pendidikan Bahasa Jerman, Goethe Institut di Goettingen, Jerman
- Agustus 1990, Pelatihan Komputer bagi Calon Penerima Beasiswa Asing, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, bekerjasama dengan Universitas Gunadarma.
- September 1990-Februari 1991, Pendidikan Bahasa Jerman, Goethe Institut di Jakarta
- Desember 1989, Peserta Pelatihan Penggunaan SPSS dalam Penelitian Sosial, Pusat Antar Universitas-Ilmu Sosial, Universitas Indonesia

Kursus Tambahan:
- Oktober 2006, Pelatihan Kewirausahaan bagi Eksekutif Universitas Indonesia, Direktorat SDM UI
- Juli 2006, Pelatihan Pengembangan SDM melalui metoda 165 Emotional and Spiritual Quotient (ESQ), kelas Eksekutif ESQ Jakarta angkatan 48 ESQ 165, Jakarta
- Maret 2005, Pelatihan Self-Healing Reiki Tumo ESQ 165, Jakarta
- Juni 2004, Kursus Akuntasi dan Manajemen Keuangan bagi Eksekutif di Lingkungan Universitas Indonesia.
- Februari-Juni 2000, Kursus Bahasa Jepang Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia
- Desember 1998, Peserta Pelatihan JICA bagi Pengembangan SDM, Tokyo, Jepang, JICA
- April-Mei 1998, Kursus Peningkatan Kemampuan Mengajar pada Perguruan Tinggi (Program PEKERTI), UI
- Maret 1997, Kursus Penggunaan Multi-Media dalam Pengajaran di Pendidikan Tinggi, AMIC, Singapore
- Januari-Maret 1993, Pelatihan Pra-Jabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil, Universitas Dipenogoro, Semarang (peserta titipan dari Universitas Indonesia).
- April-September 1991, Pendidikan Bahasa Jerman Goethe Institut di Goettingen, Jerman
- Agustus 1990, Pelatihan Komputer bagi Calon Penerima Beasiswa Asing Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, bekerjasama dengan Universitas Gunadarma.
- September 1990-Februari 1991, Pendidikan Bahasa Jerman, Goethe Institut di Jakarta
- Desember 1989, Peserta Pelatihan Penggunaan SPSS dalam Penelitian Sosial, Pusat Antar Universitas-Ilmu Sosial, Universitas Indonesia

Karir:
- 2007-2011, Rektor Universitas Indonesia (UI)
- 2002-2006, 2006-2010, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
- 2006-2010, Anggota, Badan Pembina Harian, Universitas Muhammadiyah Jakarta
- 2006-2007, Anggota Dewan Ahli, Forum Komunikasi Alumni ESQ, Jakarta
- 2006, Ketua, Forum Dekan FISIP, FIA dan FIKOM seluruh Indonesia
- 2005-2006, Anggota, Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta
- 2003-2006, Anggota, Senat Akademik Universitas Indonesia (SA-UI)
- 2002-2006, Anggota, Senat Akademik Fakultas (SAF), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
-2002-2004, Anggota, Tim Peduli Jakarta (Memberi Masukan pada Gubernur DKI Jakarta mengenai Issue dan Pemecahan Masalah Perkotaan).
- 2001-2002, Sekretaris, Majelis Wali Amanat MWA), Universitas Indonesia
- 2001-2002, Anggota, Senat Akademik Universitas Indonesia (SAU-UI), Unsur Perwakilan Dosen
- 2001, Ketua, Komisi C Senat Akademik Universitas Indonesia (SAU-UI)
- 2001-2002, Anggota, Majelis Wali Amanat (MWA) UI dari unsur SAU-UI
- 2001-2002, Ketua, Tim Persiapan dan Pelaksanaan Otonomi Kampus, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
- 2000-2001, Koordinator, Panbanlit (Panitia Pengembangan dan Penelitian), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
- 1997-2002, Anggota, Tim Juri, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
- 1997-2006, Anggota, Tim Seleksi Bersama Beasiswa Program Doktor Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
- 1997-2003, Wakil Direktur Eksekutif, Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia
- Oktober 1997-September 1999, Anggota, Tim Ahli DPR-RI.
- Januari 1997-Mei 1997, Direktur, Pusat Antar Universitas Ilmu Sosial, Universitas Indonesia
- Oktober 1995-Desember 1996, Ketua, Urban and Regional Research Centre (URRC), Pusat Antar Universitas-Ilmu Sosial, Universitas Indonesia
- 1989-1990, Sekretaris, Pusat Antar Universitas-Ilmu Sosial, Universitas Indonesia
- 1985, Wakil Ketua, Senat Mahasiswa FISIP-UI
- 1983-1987, Pengajar, Les Privat Siswa SMA untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia.
- 1980-1981, Ketua, OSIS SMA Negeri I Ciawi Tasikmalaya.
- 1978-1982, Penulis, Cerita Pendek dan Puisi di media nasional (Rubrik untuk anak-anak dan remaja)

Organisasi Profesi:
- Sejak 2006, Anggota, Forum Komunikasi Alumni ESQ, Jakarta
- 2006, Anggota, Dewan Redaksi Jurnal Sosial Politik, UGM
- Sejak 2005, Anggota, Alumni Salzburg Seminar, Austria
- 2002-2006, Penasihat Redaksi, Jurnal “Bisnis dan Birokrasi”, FISIP-UI
- 2002-2003, Anggota, Dewan Redaksi Jurnal “Global”, FISIP-UI
- Sejak 2000, Anggota, Asosiasi Studi Jepang Indonesia/ASJI
- 1997-1999, Ketua, Komisi Studi Perkotaan Asosiasi Sosiologi Indonesia (ASI)
- 1998-2002, Anggota, Dewan Redaksi Jurnal NIPPON, Pusat Studi Jepang UI
- Sejak 1998, Anggota, Perhimpunan Alumni Program Pelatihan JICA, Tokyo, Jepang
-Sejak 1997, Anggota, Perhimpunan Alumni Jerman/PAJ
- 1995-2002, Anggota, Dewan Redaksi Jurnal “Masyarakat”, Universitas Indonesia
- Sejak 1995, Anggota, International Urban Anthropological Association/IUAS, Belanda
- Sejak 1995, Anggota, The International Communitarian Society, USA
- Sejak 1993, Anggota, Asosiasi Sosiologi Indonesia

Alamat Kantor:
Departemen Sosiologi Gedung B- 105
Kampus FISIP-UI Depok 16424
Telp 021-7863425, Faks 021-7863425

Alamat Rumah:
Pesona Khayangan Estat Blok FL 1 Depok RT 12/28 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, 16411.


Buku:
- Looking at Gigantic Kampung, 2000
- People Making the City, 2000
- Village in Motion, 2000
- Ilmu Sosial di Persimpangan Jalan, 2006
Migration Within Cities, 2007

History of University of Indonesia


Sejarah

Gedung UI Tempo Dulu
Zaman Pendudukan Belanda (1849-1946)
Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1849 membangun sebuah universitas yang kemudian diberi nama  Dokter-Djawa School (School of Medicine for Javanese) pada Januari 1851, sekolah tinggi ini mengkhususkan diri pada ilmu kedokteran.
Setelah sempat mengalami perubahan nama di akhir abad 19, tepatnya di tahun 1898, nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau STOVIA. Selama 75 tahun STOVIA berfungsi sebagai tempat pendidikan terbaik untuk calon dokter di Indonesia sebelum ditutup pada 1927.
Namun demikian, sebuah Sekolah Kedokteran kemudian dibangun bersama dengan empat sekolah tinggi lain di beberapa kota di Jawa. Sekolah tinggi tersebut adalah Technische Hoogeschool te Bandoeng(Fakultas Teknik) yang berdiri di Bandung pada 1920, Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) di Batavia pada 1924, Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) di Batavia pada 1940, dan setahun kemudian dibangunlah Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) di Bogor.
Lima sekolah tinggi tersebut merupakan pilar dalam menciptakan the Nood-universiteit (Universitas Darurat), yang dibangun pada tahun 1946.

Dokter Djawa School
Zaman Kemerdekaan (1947-1960an)
Nood-universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesië pada tahun 1947 dan berpusat di Jakarta. Beberapa professor nasionalis, salah satunya adalah Prof. Mr. Djokosoetono, melanjutkan fungsinya sebagai pengajar untuk Universiteit van Indonesië di Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibukota negara.
Ibukota Indonesia kemudian kembali ke Jakarta pada 1949 setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Universiteit van Indonesië Yogjakarta juga kembali pindah ke Jakarta.
Universiteit van Indonesië kemudian disatukan menjadi “Universiteit Indonesia” pada 1950.  Universitas ini mempunyai Fakultas Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat di Jakarta, Fakultas Teknik terletak di Bandung, Fakultas Pertanian di Bogor, Fakultas Kedokteran Gigi di Surabaya, serta Fakultas Ekonomi ada di Makasar.
Fakultas-fakultas yang berada di luar Jakarta kemudian berkembang menjadi universitas-universitas terpisah di antara tahun 1954-1963. Universitas Indonesia di Jakarta mempunyai kampus di Salemba dan terdiri dari beberapa Fakultas seperti: Kedokteran, Kedokteran Gigi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sastra, Hukum, Ekonomi, dan Tehnik.
Pada perkembangan selanjutnya berdirilah Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, llmu Komputer dan kemudian Fakultas Keperawatan.

Dokter Djawa School
Zaman Modern (1970an-sekarang)
Sebelum kampus Universitas Indonesia di Depok dibangun pada 1987, Universitas Indonesia memiliki tiga lokasi kampus yaitu di Salemba, Pegangsaan Timur dan Rawamangun. Setelah kampus baru  didirikan di lahan seluas 320 hektare di Depok, kampus Rawamangun dipindah sementara kampus Salemba masih dipertahankan untuk Fakultas Kedoktera, Kedokteran Gigi dan Program Pascasarjana.
Tidak lama setelah tahun 2000, Universitas Indonesia menjadi satu dari beberapa universitas yang mempunyai status  Bdan Hukum Milik Negara di Indonesia. Perubahan status ini membawa perubahan yang signifikan untuk Universitas Indonesia yaitu otonomi yang lebih besar dalam pengembangan akademis dan pengelolaan keuangan sehingga universitas tumbuh menjadi universitas berkelas dunia.
Dari perspektif sejarah ini, Universitas Indonesia telah tumbuh secara progresif menjadi sebuah institusi yang mengarah menjadi pemimpin di bidang kemanusiaan dan peradaban dengan menyeimbangkan nilai-nilai akademis, moralitas dan seni. Melalui kelebihan-kelebihan ini, Universitas Indonesia berniat untuk menghasilkan bangsa Indonesia menjadi masyarakat yang lebih makmur dan demokratis, dengan berfokus pada perdamaian, keadilan dan nilai-nilai peduli lingkungan yang kuat.

CATATAN PRESTASI EL BARCA

4 kali juara Liga Champions (1991/92, 2005/06, 2008/09, 2010/11)

4 kali juara Piala Winners (1978/79, 1981/82, 1988/89, 1996/97)

3 kali juara Piala Fairs - sebelum Piala UEFA (1955/58, 1958/60, 1965/66)

3 kali juara Piala Super Eropa (1992, 1997, 2009)

21 kali juara Primera Liga (1928/29, 1944/45, 1947/48, 1948/49, 1951/52, 1952/53, 1958/59, 1959/60, 1973/74, 1984/85, 1990/91, 1991/92, 1992/93, 1993/94, 1997/98, 1998/99, 2004/05, 2005/06, 2008/09, 2009/10, 2010/11)

25 kali juara Copa del Rey (1909/10, 1911/12, 1912/13, 1919/20, 1921/22, 1924/25, 1925/26, 1927/28, 1941/42, 1950/51, 1951/52, 1952/53, 1956/57, 1958/59, 1962/63, 1967/68, 1970/71, 1977/78, 1980/81, 1982/83, 1987/88, 1989/90, 1996/97, 1997/98, 2008/09, 2009/10)

2 kali juara Copa de la Liga (1982/83, 1985/86)

14 kali juara Piala Super Spanyol termasuk Copa Eva Duerte (1945, 1948, 1952, 1953, 1983, 1991, 1992, 1994, 1996, 2005, 2006, 2009, 2010, 2011)

2 kali juara Latin Cup (1949, 1952)

1 kali juara Interkontinental / Piala Dunia Antarklub (2009)

Sejarah singkat FC BARCELONA



Berdiri: 1899
Alamat: Avenida Aristides Maillol 8020 Spain
Telepon: (+34) 93 496 36 00
Faksimile: (+34) 93 496 37 67
Surat Elektronik: atenciosoci@fcbarcelona.com
Laman Resmi: http://www.fcbarcelona.com
Ketua: Sandro Rosell
Direktur: Antoni Rossich
Stadion: Camp Nou, Barcelona
Sejarah Singkat
Stadion Gimnasio Sole, 29 November 1899. Sebelas pria dari berbagai kebangsaan menghadiri sebuah pertemuan. Mereka bermaksud menjawab iklan Joan Gamper sebulan sebelumnya yang ingin mendirikan sebuah klub sepakbola di Barcelona. Pengaruh beberapa figur asal Inggris membuat klub tersebut memilih nama Foot-Ball Club Barcelona. Warna merah dan biru konon dipilih karena Gamper terinspirasi warna serupa yang digunakan klub Swiss, FC Basel. Klub itupun lantas menjelma sebagai salah satu klub terdepan di Spanyol.

Di bawah kendali Gamper sebagai presiden, Barcelona berkembang. Gelar pertama direngkuh pada 1902 di ajang Copa Macaya. Namun, setelah menjuarai Campeonato de Cataluña 1905, Barcelona kesulitan meraih gelar. Hingga 1925, Gamper menjadi presiden klub dalam lima periode berbeda. Salah satu pencapaian yang tak dilupakan selama kepemimpinan Gamper adalah kemampuan Barça memiliki stadion sendiri. Pada 1922, Barcelona menempati Las Cortes, yang berkapasitas 22 ribu penonton. Kelak, stadion tersebut berkembang lagi menjadi berkapasitas 60 ribu penonton. Stadion yang digunakan saat ini, Camp Nou, mulai digunakan pada 1957 dan merupakan yang terbesar di Eropa karena sanggup menampung 98.772 penonton.

Periode kejayaan prestasi Barça setidaknya tercatat jelas pada 1950-an dan awal 1990-an. Periode pertama mencakup rezim pemerintahan diktator Jenderal Francisco Franco yang memaksa klub mengubah nama menjadi CF Barcelona. Bersama pelatih Fernando Daucik dan Ladislao Kubala, Barcelona sukses meraih lima gelar berbeda. Sejak 1955, Barcelona memegang rekor impresif karena menjadi satu-satunya klub yang selalu tampil di kejuaraan antarklub Eropa. Pada awal 1990-an, dominasi Barça ditandai dengan era kepelatihan Johan Cruyff, eks pemain dan juga peletak dasar pengembangan bakat pemain muda klub Katalan ini. Cruyff sukses membawa Barça menjuarai gelar Liga Champions pertama pada 1992 dengan menaklukkan Sampdoria, 1-0. Berkat kemenangan itu, Barcelona menjadi salah satu tim yang pernah menjuarai tiga ajang kompetisi antarklub Eropa, setelah sebelumnya pernah menyabet Piala Winners dan Piala UEFA.

Musim 2008/09, sejarah terus tertulis ketika anak didik Cruyff, Pep Guardiola, membawa Barcelona sukses memborong tiga gelar sekaligus...